Journal Thumbnail

LANCAH: Jurnal Inovasi dan Tren

E-ISSN: 3025-8189 | P-ISSN: 3025-8197

Joko Susanto (1) , Irawan Irawan (2) , Rinanda Asrian Ilmanta (3) , Dhiny Ligia Rahma (4) , Sasetya Bayu Effendi (5)

(1) Joko Susanto:

Pemimpin Redaksi Koran Lingkar, Indonesia

(2) Irawan Irawan:

Mahasiswa Magister Kenotariatan Universitas Diponegoro. Semarang, Indonesia

(3) Rinanda Asrian Ilmanta:

Direktur Josant Mediator Indonesia (JMI)

(4) Dhiny Ligia Rahma:

Mahasiswi Sarjana Hukum Universitas Wahid Hasyim, Semarang, Indonesia

(5) Sasetya Bayu Effendi:

Direktur Kantor Hukum Tabayun and Friend’s Law Office, Indonesia

Abstract:

This study aims to analyze the role and responsibility of the mass media in considering aspects of justice and social system theory. This study adopts a qualitative approach using literature analysis and case study methods to explore how the principle of justice and social system theory affect journalistic responsibility in media reporting. The results of the article show that the mass media has an important role in ensuring justice in presenting information to the public. The responsibility of the press from a justice perspective involves presenting accurate, balanced, and non-discriminatory information. Meanwhile, social system theory views the media as an integral part of society that must be responsible for shaping public opinion and fighting for social justice. The conclusion of this study is that the responsibility of the press from a justice perspective and social system theory cannot be separated. The mass media has a great influence in shaping the attitudes and values ​​of society, so it is important for them to consider aspects of justice and social systems in their reporting. The implications of this study can provide guidance for more responsible journalistic practices that support social justice.


Statistic:
Total Downloads Artikel Last 1 Year
Download data is not yet available.
Shared With:

Article Details

How to Cite
Susanto, J., Irawan, I., Ilmanta, R. A., Rahma, D. L., & Effendi, S. B. (2024). Tanggungjawab Pemberitaan Pers dalam Perspektif Teori Keadilan dan Teori Sistem Sosial. LANCAH: Jurnal Inovasi Dan Tren, 2(2b), 3077~3092. https://doi.org/10.35870/ljit.v2i2b.3392
Author Biographies

Joko Susanto, Koran Lingkar

Pemimpin Redaksi Koran Lingkar, Indonesia

Irawan Irawan, Universitas Diponegoro

Mahasiswa Magister Kenotariatan Universitas Diponegoro. Semarang, Indonesia

Rinanda Asrian Ilmanta, Josant Mediator Indonesia

Direktur Josant Mediator Indonesia (JMI)

Dhiny Ligia Rahma, Universitas Wahid Hasyim

Mahasiswi Sarjana Hukum Universitas Wahid Hasyim, Semarang, Indonesia

Sasetya Bayu Effendi, Kantor Hukum Tabayun and Friend’s Law Office

Direktur Kantor Hukum Tabayun and Friend’s Law Office, Indonesia

References
Ahmad Abdul Aziz Ginting, Zainab Ompu Jainah, Intan Nurina Seftiniara, (2023), Analisis Tanggung Jawab Pers Terhadap Pihak yang Dirugikan Akibat Pemberitaan yang Tidak Benar Ditinjau Dari Aspek Hukum Perdata (Studi Pada Perusahaan Pers Tribun Lampung), JHM, Vol. 4 No. 2 November 2023, p-ISSN 2775-8982 e-ISSN 2775-8974.
Agus Romdlon Saputra, (2012), Konsep Keadilan Menurut Al-Qur’an dan Para Filosof, Rumah Jurnal, IAIN Ponorogo, https://jurnal.iainponorogo.ac.id/index.php/ dialogia/article/view/310/265.
Annisa Wardani, Nofa Delasa, (2023), Keadilan Hukum Indonesia: Thomas Aquinas mengenai Keadilan Hukum Dalam Kehidupan Sebagai Bangsa Pluralis, Das Sollen: Jurnal Kajian Kontemporer Hukum dan Masyarakat (2023) 1:1, 1-25, Forikami (Forum Riset Ilmiah Kajian Masyarakat Indonesia), tersedia online bulan Januari 2023.
Altmeppen, Klaus-Dieter. (2000) “Entscheidungen und Koordinationen. Dimensionen journalistischen Handelns,” dalam Martin Löffelholz (ed.). Theorien des Journalismus. Ein diskursives Handbuch, Wiesbaden.
Breuer, Stefan. (1987). “Adorno, Luhmann. Konvergenzen und Divergenzen von Kritischer Theorie und Systemtheorie,” dalam Leviathan 15 (1987).
Esser, Hartmut, (1994). “Kommunikation und Handlung,” dalam Gebhard Rusch/Siegfried J. Schmidt (eds.). Konstruktivismus und Sozialtheorie. Frankfurt am Main.
Edgar, Andrew. 1992. “Objectivity, Bias and Truth,” dalam Andrew Belsey/Ruth Chadwick (eds.): Ethi- cal Issues in Journalism and the Media. New York.
Elma Hardiyanti, (2021), Perlindungan Hukum terhadap Jurnalis Perempuan ketika Meliput Berita dalam Aksi Demonstrasi, Interdisciplinary Journal on Law, Social Sciences and Humanities, IDJ, Volume 2, Issue 2 (2021), pp. 96-129 doi: 10.19184/idj.v12i2.24959.
Joko, Susanto. (2020). Perlindungan Hukum bagi Anak Korban Kekerasan Seksual yang Dilakukan Orang Tuanya, Jurnal Ilmiah Ilmu Hukum Qistie Vol. 13 No. 1 Mei 2020, DOI: http://dx.doi.org/10.31942/jqi.v13i1.3428.
Krause, Detlef. (1999) . Luhmann-Lexikon. Eine Einführung in das Gesamtwerk von Niklas Luhmann mit 27 Abbildungen und über 500 Stichworten, edisi kedua, Stuttgart.
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPer) yang sudah diumumkan pada tanggal 30 April 1847 melalui Staatsblad No. 23. KUHPer berlaku pada Januari 1848.
Luhmann, Niklas. (1987). Soziale Systeme. Grundriß Einer Allgemeinen Theorie, Frankfurt am Main.
_____________, (1999). Die Gesellschaft der Gesellschaft, Frank- furt am Main.
_____________, (1996). Die Realität der Massenmedien, edisi kedua, Opladen.
Münch, Richard. (1994). Sociological Theory. Volume 3. Development Since the 1960s, Chicago.
Nurfitriani M. Siregar, Arifin Hidayat, Marlina, Nurul fadilah Lubis, (2023), Mempertegas Hukum dan Mengawal Pembangunan Nasional dengan Pendekatan Pers yang Humanis: (Media dan Masyarakat), Interaksi Peradaban: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam, Vol. 3 No. 2, 2023, http:// journal.uinjkt.ac.id/ index.php/ interaksi.
Peraturan Dewan Pers No. 6/Peraturan-DP/V/2008 tentang Pengesahan Surat Keputusan Dewan Pers No. 03/SK-DP/III/2006 tentang Kode Etik Jurnalistik sebagai Peraturan Dewan Pers.
Peraturan Komisi Penyiaran Indonesia No. 02/P/KPI/03/2012 tentang Standar Program Siaran.
Thomas Hanitzsch, (2001), Teori Sistem Sosial dan Paradigma Konstruktivisme: Tantangan Keilmuan Jurnalistik di Era Informasi, Mediator, Volume 2, No. 2, 2001.
Undang-Undang (UU) Nomor 11 Tahun 1966 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Pers diubah dengan UU Nomor 21 Tahun 1982. UU Nomor 21 Tahun 1982 merupakan perubahan atas UU Nomor 11 Tahun 1966 yang telah diubah sebelumnya dengan UU Nomor 4 Tahun 1967.
Undang-Undang (UU) Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers, yang sudah mencabut UU Nomor 21 Tahun 1982 dan UU Nomor 4 Tahun 1967 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Pers.
Undang- Undang No. 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran.